Jumaat, 30 April 2010

   HIDAYAH ALLAH, KOMPAS KEHIDUPAN...


           Seorang Pemuda Australia mengumumkan keislamannya setelah sekian lama mencari agama yang benar. Pemuda tersebut menceritakan kisahnya, “Kisahku ini bermula ketika aku mencari agama yang benar pada tahun pertama di bangku kuliah. Saat itu ayah dan ibuku bercerai, anjingku mati, dan kejadian yang tragis itu terjadi dalam pekan yang sama. Dan pada tahun yang sama pula, aku kehilangan temanku. Dari sinilah, aku mulai bertanya, “Kenapa aku ada?” “Apa sebenarnya tujuan hidup ini?” Kemudian aku mulai mencari agama yang benar.
                   Karena aku orang Australia, tentu teman-temanku beragama Nasrani. Suatu ketika aku pergi bersama mereka ke perkemahan. Di sana orang-orang sedang mengerjakan solat sambil bersenandung yang aku tidak memahaminya. Dan yang dapat kutangkap hanyalah ungkapan, “Allah mencintaiku”, hal itu saat aku menanyakan kenapa anjingku mati?
           “Banyak pertanyaan yang membuatku bingung. Ketika aku tanyakan kepada pendeta atau dukun, setiap mereka menjawabnya dengan jawaban yang berbeza satu dengan yang lainnya tanpa memberikan satu dalil pun dari kitab suci.

             “Aku juga pernah berkenalan dengan seseorang yang menganut agama Hindu. Aku menanyakan kepadanya, ‘Apa alasannya meletakkan kepala gajah di atas patung-patung mereka?’. Maka jawabannya pun bukanlah jawaban yang diharapkan”, lanjut pemuda itu.
           Pemuda itu menceritakan lebih jauh, bahwa dia juga telah mencari di dalam sekte-sekte di agama Kristian, agama Yahudi, dan Budha, tapi belum menemukan jawaban yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang membuatnya bimbang dan gelisah.
          Suatu hari, dia ditanya oleh salah seorang temannya tentang agama-agama yang telah dia pelajari. Dia menjawab, bahwa dia telah mencari (agama yang benar) di dalam agama Nasrani, Budha, dan Yahudi. Lalu temannya bertanya kepadanya, “Kenapa kamu tidak berusaha mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan meresahkanmu mu di dalam Islam?”. Maka dia menjawabnya dengan nada mengejek, “Mereka adalah terrorist”. Tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam salah satu masjid. Di sana seorang berjanggut lebat yang dikenal dengan Abu Hamzah dan beberapa orang menghampiri dan menyambutnya serta memuliakannya. Lalu mengajaknya berbincang-bincang dengan lembut dan penuh hormat. Abu Hamzah menjawab setiap pertanyaannya dengan ayat al-Qur’an Al-karim.
          Pada suatu malam pemuda tersebut berusaha mendapatkan sebuah isyarat yang membawanya masuk ke dalam Islam, ketika ada sebuah kilat dan petir, tapi tidak terjadi sesuatu apapun.
            Kemudian dia memutuskan secara tiba-tiba untuk membaca sebagian ayat-ayat al-Qur’an al-Karim, lalu dia menemukan ayat-ayat “Tadabbur” (renungan) tentang penciptaan langit-langit, bumi, matahari, bintang-bintang, dan planet-planet, maka dari sinilah dia memutuskan untuk memeluk Islam.(www.alsofwah.or.id)

                    jangan sekali-kali kita lari daripada hidayah ALLAH.....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan